"MERDEKA ATAU MATI"
Hari ini, negeri ini meniup terompet merdeka.
sekian tahun katanya sudah bebas, Tapi apakah arti kemerdekaan Bila rakyat masih hidup seperti bajak laut tanpa kapal?
Kami bukan Luffy, tapi kami juga lapar.
Bukan karena mimpi menjadi raja, Tapi karena nasi tak lagi bisa dibeli dengan harga waras.
Pemerintah bilang ini era kebangkitan, Tapi di jalan, kami hanya bangkit setiap pagi untuk ditindas lagi. Kalau suara kami dianggap pemberontakan, Maka biarlah kami jadi kru bajak laut perlawanan!
Bendera ini, bukan hanya simbol petualangan,
Tapi lambang perlawanan terhadap tirani berkedok demokrasi. Kami tidak takut badai, karena kami sudah lama tenggelam Dalam janji-janji yang karam bersama kapal bernama “Negara.”
Bila keadilan hanya berpihak pada yang duduk di kursi empuk, Maka biarkan kami berdiri.
Bila hukum bisa dibeli,Maka kami memilih melawan tanpa senjata cukup dengan suara.
Merdeka hari ini...
Bukan soal upacara atau pidato panjang. Tapi tentang siapa yang berani bersuara Dan siapa yang tak lagi bisa dibungkam.
Kami tak minta negara menjadi Nyonya Tsuru, cukup adil seperti Luffy. Karena di negeri ini, kadang... Yang paling bajingan justru bukan bajak laut.
Ibrahim H. Dukalang,lahir di Gorontalo, 20 Mei 2001. Sejak tahun 2020 menjadi Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra dan Budaya, Universitas Negeri Gorontalo. Hobi Menulis puisi dan membaca puisi. Kenal lebih dekat melalui Instagram @1brahimdukalang
Komentar
Posting Komentar