Ruang Penat
Penulis: Ibrahim H. Dukalang
Ruang berdiameter cinta x setia itu
Membahas semua cerita kita yang pernah terjadi
Menghapal seluruh rangkulan pelukan malam Angin hangat meluap mendarat pada kening
Membahas semua cerita kita yang pernah terjadi
Menghapal seluruh rangkulan pelukan malam Angin hangat meluap mendarat pada kening
Ruang yang menciptakan Mimpi, emosi, dan harmoni, Ruang itu sudah seput melihat tingkah rayu kita,Pertengkaran kita, candaan kita, tangisan kita
Ruang yang menjadikan penat menjadi sehat
Suara halus membisikkan aksara asmara hasrat
Gebar yang bernafas terasa semakin hangat
Waktu terus berjalan dan ruang Masi utuh belum runtuh
Ruang itu menjadi saksi Kita berjanji sehidup semati tanpa ada kata pergi, Besok kita cerita tentang ruang itu pada langit
Berterima kasih kepadanya sudah menjadi saksi cinta yang abadi.
Ibrahim H. Dukalang,lahir di Gorontalo, 21 Mei 2001. Sejak tahun 2020 menjadi Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra dan Budaya, Universitas Negeri Gorontalo. Hobi Menulis puisi dan membaca puisi. Kenal lebih dekat melalui Instagram @1brahimdukalang
Komentar
Posting Komentar